Seni Lukis

 

SENI LUKIS

November 12, 2020

UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
  


 

 

PENULISAN ILMIAH



 

 

 

BUDAYA SENI LUKIS KAMASAN

 

Nama                           : Alfin Nugraha

NPM                            : 50420124

Jenjang/ Jurusan         : S1/ Teknik Informatika

Fakultas                       : Teknologi Industri

Pembimbing                : Ely Sapto Utomo

 
  

 

Depok

2020

 

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis ini dapat menyelesaikan penulisan ilmiah yang diberi judul “Teori budaya”. Penulisan ilmiah ini disusun guna melengkapi tugas ilmu budaya dasar pada jurusan Teknik Informatika, Universitas Gunadarma.

Penulisan menyadari bahwa penulisan ini tidak dapat berjalan lancar tanpa adanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya atas segala bimbingan, dukungan dan pengarahan yang diberikan kepada penulis. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada berbagai pihakm terutama kepada :

1.    Bapak Ely Sapto Utomo, selaku dosen ilmu budaya dasar

2.    Untuk sahabat saya yang telah membantu dalam  pembuatan penulisan ilmiah ini.

3.  Untuk teman-teman saya dikelas yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

1.1   Latar Belakang

Seni Lukis Kamasan berasal dari desa kamasan yang berada di kabupaten klungkung Bali.Lukisan corak Kamasan banyak digunakan dan mengilhami berbagai lukisan tradisional Bali.

Apabila kita berkunjung ke daerah Kamasan, terdapat banyak tempat dimana kita dapat membeli lukisan kamasan bahkan dapat belajar dasar-dasar melukis Kamasan, disana kita akan dapat menjumpai seniman lukisan yang sangat terampil.

1.2   Rumusan Masalah

 

            Mengetahui cara membuat lukisan kamasan

 

1.3 Tujuan Penulisan

Untuk mengetahui sejarah terbentuknya lukisan kamasan

 

1.4 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a.      Internet

Metode pengumpulan data melalui internet, saling bertukar informasi, atau mencari informasi melalui web tertentu yang berhubungan dengan permasalahan dalam penelitian.

BAB II

KAJIAN TEORI

  2.1 Cara Pembuatan Lukisan Kamasan

Bahan kanvas yang digunakan adalah kain kasar. Kain ini dicelup dalam bubuk bubur beras dan dijemur dibawah sinar matahari. Hal ini untuk menutup dan meratakan permukaan kain. Setelah dikeringkan permukaan digosok dengan baik untuk membuat permukaan lebih halus. Setelah itu dibuat gambar sketsa.

Langkah-langkah dalam menggambar gambar wayang terdiri dari membagi seluruh kanvas menjadi beberapa bidang untuk menempatkan setiap gambar wayang dan unsur gambar.Lukisan yang berisikan tentang cerita pewayangan ini membuat lukisan memiliki pesan cerita yang jelas sehingga membuat sangat unik dan indah.

 Bahan: Kain Kanvas, Beras, Cat minyal atau cat cair

 Alat: Pensil,  Kuas

 Cara Membuat: 

• Siapkan alat dan bahannya

• Celupkan Kain Kanvas ke dalam air beras

• Lalu Jemur kain tersebut

• Gosok dengan baik sehingga membuat Kain Kanvas menjadi halus

• Setelah itu, buat sketsa pada kain yang telah digosos

• Warnai dengan Teknik Gradasi / Sigar

• Lalu Dikontur

• Finishing


2.2 Sejarah Terbentuknya Lukisan Kamasan

Bila ditinjau dari sejarah, seni budaya Bali merupakan campuran seni budaya Majapahit dengan seni budaya Bali Asli. Hubungan Bali dengan beberapa kerajaan di Jawa Timur telah berlangsung berabad-abad, sehingga seni budaya Bali hampir memiliki persamaan dengan budaya kerajaan Majapahit di Jawa Timur. Semenjak Bali di perintah oleh Raja Dalem Waturenggong (1386-1460) pusat pemerintahannya dipindahkan dari Samprangan ke Gelgel. Semua seniman juga disatukan di desa dekat Gelgel, yaitu desa Kamasan. Lambat laun desa Kamasan menjadi pusat kebudayaan Bali pada masa itu. Dalam kurun waktu tiga abad yakni sekitar abad XVIII muncul seorang sangging (seniman seni rupa) bernama Mudara. Nama sebenarnya adalah Gede Marsadi (1771M). Kemampuannya yang tinggi dalam senilukis wayang mulai diketahui ketika Raja Klungkung I Dewa Agung Made menugaskan Gede Marsadi membuat gambar Patih Mudara dalam cerita lontar Boma. Karena gambar yang dihasilkan sangat bagus, maka raja selalu menyebut Gede Marsadi dengan panggilan Mudara. Dengan demikian nama Mudara merupakan nama kesayangan sebagai hadiah sang raja kepada Gede Marsadi. (I Made Kanta, 1978; 35) Gambar Wayang dari Mudara selanjutnya ditiru oleh banyak sangging yang tersebar di Bali, sehingga bentuk dan corak Mudara ini menjadi jatidiri (identitas) dari seni lukis wayang yang ada di Desa Kamasan dan dalam perkembangannya seni lukis ini dikenal dengan nama Seni Lukis Wayang Kamasan. Seni lukis ini juga sering disebut „Seni Lukis Bali Klasik Tradisional‟ karena lukisan tersebut memiliki uger-uger (aturan) yang tidak bisa dilanggar serta secara turuntemurun tetap dilestarikan.

 

BAB III

     PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

 

Dengan penjelasan diatas menjelaskan betapa penting nya melestarikan lukisan lukisan untuk para penggiat seni rupa di pulau Bali untuk menyelenggarakan kursus melukis dengan kata lain sebagai usaha pemberdayaan ekonomi dengan membuat usaha kursus lukis di provinsi Bali dan merangkul anak anak muda di daerah ini agar ikut serta melestarikan budaya asal daerahnya.

 

BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

http://rraihan123456.blogspot.com/p/seni-lukis-wayang-kamasan.html

https://www.akar-media.com/lukisan-kamasan-metode-lapangan-tertua-lukisan-di-bali

https://core.ac.uk/download/pdf/12238125.pdf

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PUBG MOBILE